(BIM) |
Hai, kawan-kawanku yang baik
hatinya. Apa kabar? Pasti kabarnya dahsyat semua. Hahaha. Oke..., pada 18
Desember 2013, keluarga besar WBI(Wilmar Business Institute) Medan mengadakan
event untuk penutupan mata kuliah ENTREPRENEURSHIP-1. Eventnya punya nama.
Hehehe. Namanya E-FACTOR. E-FACTOR itu bukan kayak X-FACTOR. E-FACTOR itu, faktor-faktor yang
membuat seseorang itu menjadi Entrepreneur. Maka dari itu, kami menyebutnya
Faktor-E.
BIM |
Saya yakin dan saya garansikan
bahwa Faktor-E ada di hati setiap manusia. Setuju kan? Hanya saja dalam hati
kita ada faktor-faktor yang menghalangi E-FACTOR tersebut. Setuju juga kan? Baiklah,
saya akan bagikan kepada kawan-kawan tentang gimana sih penutupan mata kuliah ENTREPRENEURSHIP-1 WBI Medan
melalui sebuah event. Mari kita
maknai bersama-sama.
Bazaar... (BIM) |
Fun Zone... (BIM) |
Dalam event WBI Medan, ada Kompetisi Debat untuk peserta didik SMA, ada Bazaar, ada Talk Show tentang Crazy Quilt Principles, lalu ada Talk Show lagi tentang Entrepreneurial Learning, Hiburan, dan Penutupan Perkuliahan Entrepreneur-1 plus WASIAT MINI terlarang yang SAYA DAPAT selama event berlangsung. Jadi valuenya itu jika di rupiahkan sekitar Rp. 200,000,-. Semuanya akan dibagikan untuk kawan-kawan sekalian secara GRATIS. Gila gratis lhoo…dapat ilmu seharga Rp. 200,000,- dengan cuma baca. Hehehe. Semua untukmu... :D
Lagi Registrasi... (BIM) |
Lagi Kompetisi Debat... (BIM) |
Dalam prestasi, Koko Moto Racing juga
mendapatkan prestasi dalam event balapan
tingkat daerah Medan. Dalam event tersebut mereka berhasil meraih juara satu.
Inti dari Talk Show tentang Crazy Quilt
ini adalah setiap orang yang kita jumpa pastinya mempunyai ide yang
berbeda-beda jika kita ingin bekerja sama dengannya dalam membuat bisnis. Akan
tetapi dengan ide yang berbeda-beda itu jika digabung dan saling mengisi maka
akan menjadi suatu kekuatan bisnis yang tidak terkalahkan. Semua itu adalah
tentang Crazy Quilt. Koko Moto Racing
sudah melakukannya. Terbukti. Dan itu nyata. Percaya toh? Sudah tahu kan, apa
itu Crazy Quilt?
Setelah selesai Talk Show tentang Crazy Quilt, dilanjutkan dengan hiburan sembari menunggu Kompetisi
Debat selesai. Hiburan diadakan di Fun
Zone. Semua hadirin yang bukan peserta Kompetisi Debat menikmati hiburan di
Fun Zone. Semua tersedia di Fun Zone. Ada Bazaar Makanan, Musik, Nyanyian,
dan suasana yang nyaman. Semua itu dibuat supaya sahabat-sahabat E-Factor nggak bosan nunggu dan enjoy untuk satu event ini. Hehehe.
Selesai itu, acara selanjutnya
adalah Talk Show tentang Entrepreneurial Learning. Talk Show ini
dibawakan oleh Bapak Dave Turnip. Narasumbernya adalah mahasiswi semester 6
sekaligus pemenang project
entrepreneurship Universitas Ciputra yaitu Ayu dan Elisabet. Mereka berdua
sudah mempunyai bisnis sendiri dan masih kuliah. Sukses di usia muda pastinya.
Percaya nggak? Hehehe. Luar biasa kan? :D
Elisabeth... (BIM) |
Isi dari Talk Show ini kita mulai
dari Elisabet dahulu. Bolehkan? Elisabet masih berumur 20 tahun. Di usianya
yang masih muda dia sudah menjadi owner
dari bisnis yang sudah dibuatnya sekaligus menjadi Entrepreneur muda. Nama
perusahaannya adalah Raja Maritim. Sebelum Raja Maritim meraih kesuksesannya, Elisabet
banyak mengalami kegagalan, pengorbanan waktu, perpecahan, memutuskan sesuatu,
dan pendewasaan diri. Itu semua, berawal dari Project Entrepreneurship pada
semester 1. Pada semester 1 dia sudah mengalami hidup yang amat berat yaitu uji
mental dan membiasakan diri untuk dapat memanajemen waktu.
Pada semester 2, Elisabet
dihadapkan dengan Project Entrepreneurship semester 2. Project ini adalah Project
Kelompok. Pada waktu itu, nama team Elisabet adalah Samudra Bahari. Samudra
Bahari identik dengan makanan laut. Dalam Talk
Show tersebut, Elisabet dan teamnya mengalami konflik, sehingga membuat
mereka menjadi pecah. Dari hal itu, Elisabet tidak putus asa. Dengan passionnya
dalam bidang bisnis atau suka dengan hal-hal yang berbau bisnis, dia memutuskan
untuk belajar membangun bisnis sendiri. Dia mengatakan bahwa, “Kalau pun tidak
ada yang bisa dipercaya disekitarmu, maka lakukanlah sendiri dengan penuh
optimis, keyakinan, dan berani gagal.”
Dia yakin bahwa dia bisa. Modal
yang dimilikinya untuk membuat bisnis sendiri adalah keyakinan dan kepercayaan
bukan uang. Uang didapatnya dengan meminjam dari bank. Dia pun melanjutkan
bisnisnya mirip dengan Samudra Bahari yang sudah bubar, dengan nama perusahaan
Raja Maritim. Dia merasa bahwa perikanan laut di Indonesia perlu diketahui oleh
seluruh dunia dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor ikan terbesar di
dunia. Maka dari itu, dia melanjutkan bisnisnya dalam bidang perikanan.
Raja Maritim adalah perusahaan
dalam bidang perikanan. Dalam perusahaan tersebut, bertugas untuk
mendistribusikan seafood. Disamping itu, Elisabet juga mendirikan restoran.
Restoran tersebut bernama Djoeragan Seafood. Rata-rata omset Elisabet dari itu
semua adalah sebesar 45 juta rupiah per bulan. Alasan dia mendirikan restaurant
seafood dan tempat distribusi seafood (Raja Maritim) adalah dewasa ini, banyak
orang tidak sempat untuk memasak, malas/tidak bisa memasak, adanya makanan
seperti sosis dan nugget yang dijual biasanya tidak sehat, dan makan di luar
dapat menghabiskan uang. Maka dari itu lahirlah Djoeragan Seafood dan Raja
Maritim yang memberikan solusi yang praktis dan berkualitas atas
masalah-masalah tersebut. NB: Perusahaannya sudah berbadan hukum sama seperti Brenda.
Dia memulai bisnisnya dari
sendiri, pokoknya menjalaninya itu dengan mental yang betul-betul harus kuat.
Atmosfer persaingan dan kegagalannya begitu besar. Ada beberapa hal penting
yang terlontar dari perkataannya yang menurut saya itu bermanfaat bagi kita
semua, sehingga dia sukses menjadi Entrepreneur muda yaitu:
· Dia hanya bermodalkan keyakinan dan kepercayaan.
·
Dia tidak putus asa dan pantang menyerah.
·
Dia mengalami pengujian mental dari suatu
kegagalan yang terus dialaminya.
·
Dia mencari orang yang seide dengannya.
·
Dia melihat masalah sebagai peluang.
·
Dia mengorbankan waktunya untuk suatu passion
yang menghasilkan profit.
·
Dia melakukan riset untuk ide bisnisnya.
·
Dia mencari value dari ide bisnisnya.
· Dia selalu mencari CARA bukan ALASAN untuk segala
sesuatu yang mau dibuat ataupun menyelesaikan suatu masalah.
·
Dia berusaha membuat yakin keluarganya.
·
Dia mengalami proses pendewasan diri.
·
Dia berhasil membangun bisnis sendiri.
·
Dia belajar kemandirian dan kedisplinan.
Semua hal itu
dilakukan demi passionnya untuk hidup lebih baik lagi.
Selanjutnya yang kedua bernama Ayu Brenda. Bisnis yang dimiliki
Ayu Brenda bergerak dalam bidang Furniture. Nama perusahaan Ayu Brenda adalah
MR. Golden. Perusahaan MR. Golden adalah perusahaan yang
menyediakan furniture yang unik yang sesuai dengan keinginan konsumen. Ayu
Brenda memilih bisnis furniture karena ia memiliki passion di bidang furniture.
Ide yang dikembangkannya mulai dari sesuatu yang disukainya atau passionnya.
Dia merasa senang bisa menghasilkan uang dari sesuatu yang disukai.
Saat ingin memulai bisnisnya,
Brenda tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Dia hanya bermodalkan keyakinan dan
mencari modal lainnya berupa uang ke BCA
dengan membuat bisnis plan. Dia mempresentasikan bisnis plan-nya kepada pihak
BCA. Akhirnya, dia pun mendapatkan uang dari BCA karena bisnis plan-nya
diterima oleh pihak BCA.
Brenda juga mengalami masa-masa
sulit saat menjalani bisnisnya. Dia pernah ditipu, sehingga mengalami kerugian
hingga puluhan juta rupiah. Akan tetapi, dia tidak langsung menyerah. Dia
justru mengatakan bahwa itu adalah pelajaran untuk dapat lebih maju lagi.
Brenda berpesan bahwa, “Dalam bisnis, kita harus mencintai bisnis tersebut
dengan sepenuh hati.”
Selesai Talk Show yang dibawakan
oleh Bapak Dave, Pak Dave memberi wasiat penting dalam memulai bisnis bagi kita
yaitu:
· Saat mendapat ide bisnis dan ingin memulainya,
maka hal yang perlu dihindari adalah jangan sampai kita membiarkan diri kita
tidak bisa.
·
Semua yang kita buat mempunyai potensi.
·
Dan terakhir, sudahkan ide itu dari passion
kita.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman finalis Kompetisi Debat antar pelajar SMA. Setelah itu, hiburan dari Band Akustik untuk menghibur para hadirin agar tidak bosan dan tetap fun dan dahsyat. Pastinya, banyak yang terhibur dengan hiburannya, nampak dari wajah-wajahnya pada happy semua. Hehehe.
Oke, selesai hiburan, dilanjutkan
dengan babak final Kompetisi Debat antar pelajar untuk mencari juara 1 dan
juara 2. Gila, pastinya seru banget kalau melihat generasi muda pro-kontra
dalam membahas sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Go go go… semangat!
Hehehe. Ternyata debatnya pas banget bakalan memanas, adu argumen pun terjadi
sambil berusaha memenangkan kebenaran. Demi hadiah yang akan diraih… eh salah,
tapi demi kemajuan ekonomi kita. Wuiss…pastinya.
Setelah Kompetisi Debat berakhir,
acara selanjutnya adalah Penutupan Perkuliahan E1(Entrepreneurship-1). Dalam
Penutupan Perkuliahan E1 ini, terbagi beberapa acara pada acara Penutupan
Perkuliahan E1. Dimulai dari presentasi para nominator The Best of The Best
Mahasiswa Project Selling dari masing-masing perusahaan. Ada lima nominator The
Best of The Best Mahasiswa Project Selling, masing-masing mempresentasikan
bagaimana pengalaman menjualnya. Dari semua presentasi para nominator, mereka
mengalami perubahan mindset setelah melalui semester satu ini dalam mata kuliah
Entrepreneurship-1. Mereka juga mengalami kegagalan yang terus-menerus. Akan
tetapi, mereka tidak pantang menyerah dan selalu menganggap bahwa kegagalan itu
adalah sesuatu yang memacu agar mereka belajar dan belajar lagi.
Dan dari semua nominator yang sudah presentasi, maka yang menjadi juaranya adalah saudara kita Muhammad Iqbal Tanjung. Dia berhak menerima pujian The Best of The Best Mahasiswa Wilmar Business Institute Project Selling. Selamat dan terus berjuang. Hehehe.
Dan dari semua nominator yang sudah presentasi, maka yang menjadi juaranya adalah saudara kita Muhammad Iqbal Tanjung. Dia berhak menerima pujian The Best of The Best Mahasiswa Wilmar Business Institute Project Selling. Selamat dan terus berjuang. Hehehe.
Pelajaran yang didapat dari
seminar yang dibawakan dari Ibu Ivon adalah sebagai berikut.
1. Filosofi
Jari-Jari Tangan Dalam Kehidupan Kita
Ø
Jempol dalam kehidupan mengartikan simbol penghargaan.
Saat seseorang mengacungkan jari jempol kepada kita menunjukkan bahwa seseorang
itu suka dengan kita, suka dengan sesuatu yang kita lakukan, dll.
Ø
Telunjuk dalam kehidupan mengartikan simbol
bertobat. Telunjuk gunanya untuk menunjuk. Menunjuk kerapkali ungkapan untuk
menyuruh seseorang melakukan sesuatu. Menyuruh agar orang tersebut patuh
ataupun bertobat.
Ø
Jari tengah dalam kehidupan simbol dari rasa
bersyukur, karena jari dari semua jari, jari tengah lah yang paling panjang.
Ø
Jari manis dalam kehidupan adalah simbol kepasraan,
karena saat seseorang menikah, maka cincin perkawinannya akan dipasang pada
jari manis. Hal ini menunjukkan bahwa itu adalah suatu kepasraan.
Ø
Kelingking dalam kehidupan adalah simbol
permohonan untuk Tuhan. Dalam hidup seringkali kita memakai kelingking untuk
menyatakan janji.
2. Hidup
itu Selling
Hidup adalah selling begitu kata Ibu
Ivon dalam seminarnya. Dalam hidup, kita selalu berinteraksi dengan banyak
orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi yang baik adalah
interaksi yang mempunyai daya untuk melakukan selling. Mengapa? Karena
seseorang tersebut sudah mentransfer kepercayaan kepada seseorang yang dituju.
Namun, beberapa orang tidak dapat mentransfer kepercayaan karena mereka belum
dapat mengelola kepribadian dan empati. Perlu juga untuk menguatkan mental agar
dapat kuat dan berani gagal dalam menjalani hidup. So, hidup itu selling dan
buat menjadi profit.
Mentransfer kepercayaan adalah sesuatu
yang diperlukan dalam memulai sampai sedang menjalankan bisnis. Ibu Ivon
lagi-lagi mengajak kami menonton sebuah video. Video ini berisi perbandingan
untuk mentransfer kepercayaan. Dari video tersebut dijelaskan bahwa saat
seseorang dengan kepribadian yang dapat membuat suasana nyaman, maka orang yang
diajak berbicara akan menjadi senang. Sampai-sampai gerakan tubuh kita akan
ditirunya tanpa disadarinya, seakan-akan dia terhipnotis… tis… tis...! Saat
kita bisa seperti itu, maka kita sudah layak untuk sedikit lagi menjadi
Entrepreneur tapi sudah mantap dalam menjual.
3. Gunakan
Bahasa Hipnotis untuk Selling
Pernah tidak
mendengar lagu D’Massive yang berjudul ‘Cinta Ini membunuhku’? Tahu tidak,
bahwa bila kita maknai dalam-dalam kata-katanya, maka akan dapat merubah nasib
kita. Jelas bahwa kata-kata dapat menghipnotis kita. Begitu juga dengan
selling. Dalam selling, kita perlu kata-kata yang menghipnotis calon customer
kita. Dan juga, membuat promosi dengan kalimat yang menghipnotik.
4. Selling
Produk
Dalam selling produk, Ibu Ivon
menjelaskan bahwa menjual produk haruslah terlebih dahulu membuat si calon
customer menjadi percaya, seperti memberi kartu nama yang kualitasnya mahal
sehingga dapat membuat orang percaya.
Kemudian, membangun kedekatan dengan si
calon customer. Dan yang terakhir, menjelaskan produk yang akan dijual secara
oke dan gampang dimengerti. Kalau calon customer sudah percaya dan sudah tahu gimana produknya, maka terjadilah
transaksi.
Tring…
selembar, tring…dua lembar… tring…berlipat-lipat lembar uangnya.
Dapat uang deh dari jual produk terus
dapat relasi.
5. Menjadi Team
yang Dewasa
Membuat bisnis
dibutuhkan kerja sama dengan orang-orang yang kita percaya. Kekompakan adalah
salah satu bagian penting agar bisnis tetap jalan dan kuat dalam menghadapi
persaingan. Satu orang saja yang tidak kompak, maka saya jamin pasti bisnis
tersebut akan mulai jalan di tempat dan tidak kuat dalam menghadapi persaingan
dengan kompetitor. Begitulah penjelasan yang saya dapat dari seminar Ibu Ivon.
Saat sudah
menjelaskan, kami diajak untuk menonton VOCAPEOPLE. VOCAPEOPLE adalah
sekelompok orang yang menyanyikan lagu dan meniru suara alat musik dengan suara
mulut mereka sendiri atau yang disebut
akapela. Begitu kompaknya mereka dalam menyanyi sekaligus membuat persis suara
alat musik. Bayangkan jika satu orang saja yang melakukan kesalahan, maka
hasilnya akan berantakan. Setuju kan?
So, dari itu semua menjelaskan tentang hidup selling dan membangun kedekekatan dengan orang-orang. Menjual bukan asal menjual tapi dengan seni. Seni menjual yang baik akan memberikan perbedaan dengan kompetitor kita dan memanfaatkan momen selling untuk membangun relasi. Satu lagi, tujuan dari mata kuliah Entrepreneurship-1 adalah mengubah mindset kita. Sudahkah mindset kita berubah seperti mindset para entrepreneur sukses? So, sampai disini lembaran ilmu seharga Rp. 200,000,- nya dan juga yang berarti bahwa event E-FACTOR-nya juga sudah selesai.
Mari menjadi Entrepreneur yang
berjiwa entrepreneur yang
professional, berintegritas, berinovasi, bekerja sama, dan berkepedulian. Demikian wasiat mini yang kudapat dari
zona WBI. Mari kita hidupkan FAKTOR ENTREPRENEUR kita. Semoga bermanfaat Sekian
dan terima kasih. See you.
NB: Saya Orang Sukses Kalau Tidak
Sukses Berarti Bukan Saya.
RADO
CHRISNA SIHALOHO
Mntap gannn....
ReplyDeleteizin sedot ya gan....
ReplyDeleteOke maria... silahkan
Deletetapi buat sumbernya atas blog saya.
Bagus dan bermanfaat buat kita...
ReplyDeleteBagus...untuk dibaca gan
ReplyDeleteIkutan ahh.. Mantap gan (y) haha
ReplyDeleteOke gan
DeleteMaria pintar nyedot tu gan.. Aseek tu,haha
ReplyDeleteBermanfaat juga ya...
ReplyDeleteKeren ya do...
ReplyDeletemas entrepreneur.. hehe
Apa itu entrepreneur??
ReplyDeleteMengharapkan jiwa kewirausahaan pada seluruh generasi muda...
ReplyDeleteUntuk indonesia yang lebih baik
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete