Monday, January 13, 2014

E-FACTOR ADA PADAKU

Home » » E-FACTOR ADA PADAKU


(BIM)

Hai, kawan-kawanku yang baik hatinya. Apa kabar? Pasti kabarnya dahsyat semua. Hahaha. Oke..., pada 18 Desember 2013, keluarga besar WBI(Wilmar Business Institute) Medan mengadakan event untuk penutupan mata kuliah ENTREPRENEURSHIP-1. Eventnya punya nama. Hehehe. Namanya E-FACTOR. E-FACTOR itu bukan kayak  X-FACTOR. E-FACTOR itu, faktor-faktor yang membuat seseorang itu menjadi Entrepreneur. Maka dari itu, kami menyebutnya Faktor-E.


BIM
Saya yakin dan saya garansikan bahwa Faktor-E ada di hati setiap manusia. Setuju kan? Hanya saja dalam hati kita ada faktor-faktor yang menghalangi E-FACTOR tersebut. Setuju juga kan? Baiklah, saya akan bagikan kepada kawan-kawan tentang gimana sih penutupan mata kuliah ENTREPRENEURSHIP-1 WBI Medan melalui sebuah event. Mari kita maknai bersama-sama.

Bazaar... (BIM)
Fun Zone... (BIM)

Dalam event WBI Medan, ada Kompetisi Debat untuk peserta didik SMA, ada Bazaar, ada Talk Show tentang Crazy Quilt Principles, lalu ada Talk Show lagi tentang Entrepreneurial Learning, Hiburan, dan Penutupan Perkuliahan Entrepreneur-1 plus WASIAT MINI terlarang yang SAYA DAPAT selama event berlangsung. Jadi valuenya itu jika di rupiahkan sekitar Rp. 200,000,-. Semuanya akan dibagikan untuk kawan-kawan sekalian secara GRATIS. Gila gratis lhoo…dapat ilmu seharga Rp. 200,000,- dengan cuma baca. Hehehe. Semua untukmu... :D

Lagi Registrasi... (BIM)
Oke, gebyar penutupan mata kuliah Entrepreneurship-1dimulai dari suasana yang warna-warni sebelum acara dimulai. Mulai dari mengurus registrasi, memandu hadirin ke ruangan, hiburan berupa nyanyian yang disertai petikan gitar akustik, dan bazaar makanan yang menggoyang lidah kita. Sebelum event dimulai, hadirin yang sudah hadir diperkenankan untuk menunggu di ruang Fun Zone. Fun Zone adalah tempat asik. Kalau masuk zonanya membuat kita senang. Jadi, sembari menunggu acara dimulai, hadirin diajak ke  Fun Zone.

Lagi Kompetisi Debat... (BIM)
Acara pun dimulai. Acara pertama Kompetisi Debat dan Talk Show tentang Crazy Quilt Principles yang dibawakan oleh Bapak Dani. Tapi, karena berlangsung secara bersamaan, maka kita fokus ke Talk Show karena Kompetisi Debatnya masih penyisihan. Oke, bolehkan? Baiklah, dalam Talk Show tentang Crazy Quilt Principles narasumbernya adalah Putra dari Perusahaan Koko Moto Racing. Koko Moto Racing itu adalah bengkel besar. Bengkel ini dibuka berawal dari sebuah hobi yaitu balap mobil dan suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan mesin. Bengkel ini menjadi kokoh karena terbentuk dari beberapa komunitas yang menjadi satu yaitu Koko Moto Racing. Koko Moto Racing terbentuk dari banyak ide yang berbeda yang menjadi satu ide (Crazy Quilt).
Dibalik keberhasilan itu pastinya ada kendala yang dihadapi oleh Koko Moto Racing. Kendala yang dihadapi adalah banyaknya permintaan konsumen yang berbeda-beda. Usaha yang dilakukan adalah merespon apa yang diinginkan konsumen. Dalam Talk Show tersebut, Koko Moto Racing adalah bengkel mobil balap nomor 1. Usaha yang mereka lakukan sehingga menjadi nomor 1 adalah dengan menyebarkan aksesoris ke seluruh pasar mobil balap Medan. Mereka juga melakukan promosi di website berupa iklan serta memberikan pelayanan yang terbaik.

Dalam prestasi, Koko Moto Racing juga mendapatkan prestasi dalam event balapan tingkat daerah Medan. Dalam event tersebut mereka berhasil meraih juara satu. Inti dari Talk Show tentang Crazy Quilt ini adalah setiap orang yang kita jumpa pastinya mempunyai ide yang berbeda-beda jika kita ingin bekerja sama dengannya dalam membuat bisnis. Akan tetapi dengan ide yang berbeda-beda itu jika digabung dan saling mengisi maka akan menjadi suatu kekuatan bisnis yang tidak terkalahkan. Semua itu adalah tentang Crazy Quilt. Koko Moto Racing sudah melakukannya. Terbukti. Dan itu nyata. Percaya toh? Sudah tahu kan, apa itu Crazy Quilt?

Setelah selesai Talk Show tentang Crazy Quilt, dilanjutkan dengan hiburan sembari menunggu Kompetisi Debat selesai. Hiburan diadakan di Fun Zone. Semua hadirin yang bukan peserta Kompetisi Debat menikmati hiburan di Fun Zone. Semua tersedia di Fun Zone. Ada Bazaar Makanan, Musik, Nyanyian, dan suasana yang nyaman. Semua itu dibuat supaya sahabat-sahabat E-Factor nggak bosan nunggu dan enjoy untuk satu event ini. Hehehe.


Talk Show-Entrepreneurial Learning... (BIM)
Selesai itu, acara selanjutnya adalah Talk Show tentang Entrepreneurial Learning. Talk Show ini dibawakan oleh Bapak Dave Turnip. Narasumbernya adalah mahasiswi semester 6 sekaligus pemenang project entrepreneurship Universitas Ciputra yaitu Ayu dan Elisabet. Mereka berdua sudah mempunyai bisnis sendiri dan masih kuliah. Sukses di usia muda pastinya. Percaya nggak? Hehehe. Luar biasa kan? :D

Elisabeth... (BIM)
Isi dari Talk Show ini  kita mulai dari Elisabet dahulu. Bolehkan? Elisabet masih berumur 20 tahun. Di usianya yang masih muda dia sudah menjadi owner dari bisnis yang sudah dibuatnya sekaligus menjadi Entrepreneur muda. Nama perusahaannya adalah Raja Maritim. Sebelum Raja Maritim meraih kesuksesannya, Elisabet banyak mengalami kegagalan, pengorbanan waktu, perpecahan, memutuskan sesuatu, dan pendewasaan diri. Itu semua, berawal dari Project Entrepreneurship pada semester 1. Pada semester 1 dia sudah mengalami hidup yang amat berat yaitu uji mental dan membiasakan diri untuk dapat memanajemen waktu. 

Pada semester 2, Elisabet dihadapkan dengan Project Entrepreneurship semester 2. Project ini adalah Project Kelompok. Pada waktu itu, nama team Elisabet adalah Samudra Bahari. Samudra Bahari identik dengan makanan laut. Dalam Talk Show tersebut, Elisabet dan teamnya mengalami konflik, sehingga membuat mereka menjadi pecah. Dari hal itu, Elisabet tidak putus asa. Dengan passionnya dalam bidang bisnis atau suka dengan hal-hal yang berbau bisnis, dia memutuskan untuk belajar membangun bisnis sendiri. Dia mengatakan bahwa, “Kalau pun tidak ada yang bisa dipercaya disekitarmu, maka lakukanlah sendiri dengan penuh optimis, keyakinan, dan berani gagal.”

Dia yakin bahwa dia bisa. Modal yang dimilikinya untuk membuat bisnis sendiri adalah keyakinan dan kepercayaan bukan uang. Uang didapatnya dengan meminjam dari bank. Dia pun melanjutkan bisnisnya mirip dengan Samudra Bahari yang sudah bubar, dengan nama perusahaan Raja Maritim. Dia merasa bahwa perikanan laut di Indonesia perlu diketahui oleh seluruh dunia dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor ikan terbesar di dunia. Maka dari itu, dia melanjutkan bisnisnya dalam bidang perikanan.

Raja Maritim adalah perusahaan dalam bidang perikanan. Dalam perusahaan tersebut, bertugas untuk mendistribusikan seafood. Disamping itu, Elisabet juga mendirikan restoran. Restoran tersebut bernama Djoeragan Seafood. Rata-rata omset Elisabet dari itu semua adalah sebesar 45 juta rupiah per bulan. Alasan dia mendirikan restaurant seafood dan tempat distribusi seafood (Raja Maritim) adalah dewasa ini, banyak orang tidak sempat untuk memasak, malas/tidak bisa memasak, adanya makanan seperti sosis dan nugget yang dijual biasanya tidak sehat, dan makan di luar dapat menghabiskan uang. Maka dari itu lahirlah Djoeragan Seafood dan Raja Maritim yang memberikan solusi yang praktis dan berkualitas atas masalah-masalah tersebut. NB: Perusahaannya sudah berbadan hukum sama seperti Brenda.

Dia memulai bisnisnya dari sendiri, pokoknya menjalaninya itu dengan mental yang betul-betul harus kuat. Atmosfer persaingan dan kegagalannya begitu besar. Ada beberapa hal penting yang terlontar dari perkataannya yang menurut saya itu bermanfaat bagi kita semua, sehingga dia sukses menjadi Entrepreneur muda yaitu:




· Dia hanya bermodalkan keyakinan dan kepercayaan.
·      Dia tidak putus asa dan pantang menyerah.
·      Dia mengalami pengujian mental dari suatu kegagalan yang terus dialaminya.
·      Dia mencari orang yang seide dengannya.
·      Dia melihat masalah sebagai peluang.
·      Dia mengorbankan waktunya untuk suatu passion yang menghasilkan profit.
·      Dia melakukan riset untuk ide bisnisnya.
·      Dia mencari value dari ide bisnisnya.
·  Dia selalu mencari CARA bukan ALASAN untuk segala sesuatu yang mau dibuat ataupun menyelesaikan suatu masalah.
·      Dia berusaha membuat yakin keluarganya.
·      Dia mengalami proses pendewasan diri.
·      Dia berhasil membangun bisnis sendiri.
·      Dia belajar kemandirian dan kedisplinan.
Semua hal itu dilakukan demi passionnya untuk hidup lebih baik lagi.

Ayu Brenda... (BIM)
Selanjutnya yang  kedua bernama Ayu Brenda. Bisnis yang dimiliki Ayu Brenda bergerak dalam bidang Furniture. Nama perusahaan Ayu Brenda adalah MR. Golden. Perusahaan MR. Golden adalah perusahaan yang menyediakan furniture yang unik yang sesuai dengan keinginan konsumen. Ayu Brenda memilih bisnis furniture karena ia memiliki passion di bidang furniture. Ide yang dikembangkannya mulai dari sesuatu yang disukainya atau passionnya. Dia merasa senang bisa menghasilkan uang dari sesuatu yang disukai.

Saat ingin memulai bisnisnya, Brenda tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Dia hanya bermodalkan keyakinan dan mencari modal lainnya berupa uang  ke BCA dengan membuat bisnis plan. Dia mempresentasikan bisnis plan-nya kepada pihak BCA. Akhirnya, dia pun mendapatkan uang dari BCA karena bisnis plan-nya diterima oleh pihak BCA.
Brenda juga mengalami masa-masa sulit saat menjalani bisnisnya. Dia pernah ditipu, sehingga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Akan tetapi, dia tidak langsung menyerah. Dia justru mengatakan bahwa itu adalah pelajaran untuk dapat lebih maju lagi. Brenda berpesan bahwa, “Dalam bisnis, kita harus mencintai bisnis tersebut dengan sepenuh hati.”

Selesai Talk Show yang dibawakan oleh Bapak Dave, Pak Dave memberi wasiat penting dalam memulai bisnis bagi kita yaitu:
·   Saat mendapat ide bisnis dan ingin memulainya, maka hal yang perlu dihindari adalah jangan sampai kita membiarkan diri kita tidak bisa.
·      Semua yang kita buat mempunyai potensi.
·      Dan terakhir, sudahkan ide itu dari passion kita.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman finalis Kompetisi Debat antar pelajar SMA. Setelah itu, hiburan dari Band Akustik untuk menghibur para hadirin agar tidak bosan dan tetap fun dan dahsyat. Pastinya, banyak yang terhibur dengan hiburannya, nampak dari wajah-wajahnya pada happy semua. Hehehe.

Oke, selesai hiburan, dilanjutkan dengan babak final Kompetisi Debat antar pelajar untuk mencari juara 1 dan juara 2. Gila, pastinya seru banget kalau melihat generasi muda pro-kontra dalam membahas sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Go go go… semangat! Hehehe. Ternyata debatnya pas banget bakalan memanas, adu argumen pun terjadi sambil berusaha memenangkan kebenaran. Demi hadiah yang akan diraih… eh salah, tapi demi kemajuan ekonomi kita. Wuiss…pastinya.
 
Setelah Kompetisi Debat berakhir, acara selanjutnya adalah Penutupan Perkuliahan E1(Entrepreneurship-1). Dalam Penutupan Perkuliahan E1 ini, terbagi beberapa acara pada acara Penutupan Perkuliahan E1. Dimulai dari presentasi para nominator The Best of The Best Mahasiswa Project Selling dari masing-masing perusahaan. Ada lima nominator The Best of The Best Mahasiswa Project Selling, masing-masing mempresentasikan bagaimana pengalaman menjualnya. Dari semua presentasi para nominator, mereka mengalami perubahan mindset setelah melalui semester satu ini dalam mata kuliah Entrepreneurship-1. Mereka juga mengalami kegagalan yang terus-menerus. Akan tetapi, mereka tidak pantang menyerah dan selalu menganggap bahwa kegagalan itu adalah sesuatu yang memacu agar mereka belajar dan belajar lagi.


 Dan dari semua nominator yang sudah presentasi, maka yang menjadi juaranya adalah saudara kita Muhammad Iqbal Tanjung. Dia berhak menerima pujian The Best of The Best Mahasiswa Wilmar Business Institute Project Selling. Selamat dan terus berjuang. Hehehe.

Dan para juara Kompetisi Debat juga berdiri di panggung untuk menerima hadiah dan penghargaan.
Seusai itu saya juga akan berbagi tentang seminar yang dibawakan oleh Dosen Universitas Ciputra yaitu Ibu Ivon. Dalam seminar yang dibawakan, ada banyak ilmu dan pengalaman menarik yang akan bermanfaat bagi diri kita. Mari kita maknai sama-sama.

Pelajaran yang didapat dari seminar yang dibawakan dari Ibu Ivon adalah sebagai berikut.
1.    Filosofi Jari-Jari Tangan Dalam Kehidupan Kita
Ø Jempol dalam kehidupan mengartikan simbol penghargaan. Saat seseorang mengacungkan jari jempol kepada kita menunjukkan bahwa seseorang itu suka dengan kita, suka dengan sesuatu yang kita lakukan, dll.
Ø Telunjuk dalam kehidupan mengartikan simbol bertobat. Telunjuk gunanya untuk menunjuk. Menunjuk kerapkali ungkapan untuk menyuruh seseorang melakukan sesuatu. Menyuruh agar orang tersebut patuh ataupun bertobat.
Ø Jari tengah dalam kehidupan simbol dari rasa bersyukur, karena jari dari semua jari, jari tengah lah yang paling panjang.
Ø Jari manis dalam kehidupan adalah simbol kepasraan, karena saat seseorang menikah, maka cincin perkawinannya akan dipasang pada jari manis. Hal ini menunjukkan bahwa itu adalah suatu kepasraan.
Ø Kelingking dalam kehidupan adalah simbol permohonan untuk Tuhan. Dalam hidup seringkali kita memakai kelingking untuk menyatakan janji.

2.    Hidup itu Selling
Hidup adalah selling begitu kata Ibu Ivon dalam seminarnya. Dalam hidup, kita selalu berinteraksi dengan banyak orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi yang baik adalah interaksi yang mempunyai daya untuk melakukan selling. Mengapa? Karena seseorang tersebut sudah mentransfer kepercayaan kepada seseorang yang dituju. Namun, beberapa orang tidak dapat mentransfer kepercayaan karena mereka belum dapat mengelola kepribadian dan empati. Perlu juga untuk menguatkan mental agar dapat kuat dan berani gagal dalam menjalani hidup. So, hidup itu selling dan buat menjadi profit.
Mentransfer kepercayaan adalah sesuatu yang diperlukan dalam memulai sampai sedang menjalankan bisnis. Ibu Ivon lagi-lagi mengajak kami menonton sebuah video. Video ini berisi perbandingan untuk mentransfer kepercayaan. Dari video tersebut dijelaskan bahwa saat seseorang dengan kepribadian yang dapat membuat suasana nyaman, maka orang yang diajak berbicara akan menjadi senang. Sampai-sampai gerakan tubuh kita akan ditirunya tanpa disadarinya, seakan-akan dia terhipnotis… tis… tis...! Saat kita bisa seperti itu, maka kita sudah layak untuk sedikit lagi menjadi Entrepreneur tapi sudah mantap dalam menjual.

3.    Gunakan Bahasa Hipnotis untuk Selling
Pernah tidak mendengar lagu D’Massive yang berjudul ‘Cinta Ini membunuhku’? Tahu tidak, bahwa bila kita maknai dalam-dalam kata-katanya, maka akan dapat merubah nasib kita. Jelas bahwa kata-kata dapat menghipnotis kita. Begitu juga dengan selling. Dalam selling, kita perlu kata-kata yang menghipnotis calon customer kita. Dan juga, membuat promosi dengan kalimat yang menghipnotik.

4.    Selling Produk
Dalam selling produk, Ibu Ivon menjelaskan bahwa menjual produk haruslah terlebih dahulu membuat si calon customer menjadi percaya, seperti memberi kartu nama yang kualitasnya mahal sehingga dapat membuat orang percaya.
Kemudian, membangun kedekatan dengan si calon customer. Dan yang terakhir, menjelaskan produk yang akan dijual secara oke dan gampang dimengerti. Kalau calon customer sudah percaya dan sudah tahu gimana produknya, maka terjadilah transaksi.
Tring… selembar, tring…dua lembar… tring…berlipat-lipat lembar uangnya. Dapat uang deh dari jual produk terus dapat relasi.

5. Menjadi Team yang Dewasa
Membuat bisnis dibutuhkan kerja sama dengan orang-orang yang kita percaya. Kekompakan adalah salah satu bagian penting agar bisnis tetap jalan dan kuat dalam menghadapi persaingan. Satu orang saja yang tidak kompak, maka saya jamin pasti bisnis tersebut akan mulai jalan di tempat dan tidak kuat dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor. Begitulah penjelasan yang saya dapat dari seminar Ibu Ivon.
Saat sudah menjelaskan, kami diajak untuk menonton VOCAPEOPLE. VOCAPEOPLE adalah sekelompok orang yang menyanyikan lagu dan meniru suara alat musik dengan suara mulut mereka  sendiri atau yang disebut akapela. Begitu kompaknya mereka dalam menyanyi sekaligus membuat persis suara alat musik. Bayangkan jika satu orang saja yang melakukan kesalahan, maka hasilnya akan berantakan. Setuju kan?
 















So, dari itu semua menjelaskan tentang hidup selling dan membangun kedekekatan dengan orang-orang. Menjual bukan asal menjual tapi dengan seni. Seni menjual yang baik akan memberikan perbedaan dengan kompetitor kita dan memanfaatkan momen selling untuk membangun relasi. Satu lagi, tujuan dari mata kuliah Entrepreneurship-1 adalah mengubah mindset kita. Sudahkah mindset kita berubah seperti mindset para entrepreneur sukses? So, sampai disini lembaran ilmu seharga Rp. 200,000,- nya dan juga  yang berarti bahwa event E-FACTOR-nya juga sudah selesai.
Mari menjadi Entrepreneur yang berjiwa entrepreneur yang professional, berintegritas, berinovasi, bekerja sama, dan berkepedulian. Demikian wasiat mini yang kudapat dari zona WBI. Mari kita hidupkan FAKTOR ENTREPRENEUR kita. Semoga bermanfaat Sekian dan terima kasih. See you.

NB: Saya Orang Sukses Kalau Tidak Sukses Berarti Bukan Saya.

RADO CHRISNA SIHALOHO


15 comments:

  1. Mntap gannn....

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Oke maria... silahkan
      tapi buat sumbernya atas blog saya.

      Delete
  3. Bagus dan bermanfaat buat kita...

    ReplyDelete
  4. Ikutan ahh.. Mantap gan (y) haha

    ReplyDelete
  5. Maria pintar nyedot tu gan.. Aseek tu,haha

    ReplyDelete
  6. Bermanfaat juga ya...

    ReplyDelete
  7. Keren ya do...
    mas entrepreneur.. hehe

    ReplyDelete
  8. Apa itu entrepreneur??

    ReplyDelete
  9. Mengharapkan jiwa kewirausahaan pada seluruh generasi muda...

    ReplyDelete
  10. Untuk indonesia yang lebih baik

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete