Friday, November 29, 2013

Passion Duet Dengan Selling = Billionaire

Home » » Passion Duet Dengan Selling = Billionaire




Selling tapi asal selling bukan selling namanya, terus selling diduetkan dengan passion itu baru selling sebenarnya plus dijamin jadi billionaire (Rado, 2013).  Begitulah kata Rado dalam buku khayalannya tentang Selling. Hehehe. Dimensi selanjutnya di Tambang Ilmu WBI (Wilmar Business Institute) Medan, saya mendapat wasiat menarik lagi yang begitu bermanfaat dan berguna tentang Revise-Business Model You bagian dari Entrepreneurship-1. Mari bersama kita maknai. :D


Pada 27 November 2013 dalam pertemuan ke-12, saya dan kawan-kawan WBI mempelajari entrepreneurship-1 khusus mengenai Revise-Business Model You ditambah lagi dengan BMT (Business Model Think), Selling dan Passion. Ini lah sebabnya mengapa passion duet dengan selling bisa menjadi billionaire eh salah, tapi ini lah sebabnya mengapa judulnya passion duet dengan selling = billionaire. Lihat...!  betapa soknya penulis membuat judul seperti itu apalagi aksi keponya miring-miringi hurup judulnya. Hahaha. Just Joking. :D

So, what I learn today?

Saya dan kawan-kawan diajarkan oleh Bapak Dave untuk bersama-sama membahas apa income dan penolakan pada saat melakukan selling. Berbagai macam jawaban yang saya dan kawan-kawan berikan seperti:



Positifnya:                                                          Negatifnya:
-       Experience                                                      - Penolakan
-       Network                                                          - Capek
-       Rasa Puas                                                        - Menambah Kuantitas Pengeluaran
-       Income                                                             - Menghabiskan Waktu


Saya juga menangkap penjelasan dari Bapak Dave bahwa cara agar kita tidak memiliki keluhan yang negative pada saat selling adalah kita selling harus berangkat dari passion kita dan persiapan kita baik. Saya dan kawan-kawan juga menyadari bahwa selling apapun itu selalu berhubungan dengan passion kita. Itu disebabkan karena setiap kita selling produk/jasa yang kita tawarkan maka hal pertama yang kita lakukan adalah selling ourself.

 Untuk itu, walaupun selling saya dan kawan-kawan mungkin tidak berhubungan dengan passion tapi di sisi lain itu berhubungan. Itu dapat berhubungan karena kita menjual diri kita dahulu lalu produk atau jasa kita. Setelah itu, kita otomatis membangun networking. Dengan networking passion kita dapat terwujud. Maka dari itu, seperti yang dikatakan Steve Jobs dijelaskan bahwa apapun pelajaran/ilmu yang kita peroleh semua ada hikmahnya. Saya setuju dengan itu.
Berbicara tentang Selling dan sesuatu yang didapat dari selling itu, saya setuju bahwa saat selling kita harus efektif dan efisien. Efektif dala setiap tindakan dan efisien dalam memanfaatkan waktu. Tugas selling bagi saya memberikan pengaruh yang besar bagi karakter saya dan kawan-kawan disamping itu saya dan kawan-kawan dapat merealisasikan teori tersebut dengan kegiatan selling. Bapak Dave juga berpesan bahwa tantangan dari kegiatan selling ini adalah perubahan mindset plus selling itu passion sebab dalam hidup kita selalu menjual.
Saya dan kawan-kawan juga dalam selling diajarkan untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan para customer saya dan kawan-kawan. Untuk itu, kami diajarkan agar dalam selling menanamkan niat baik dan ketulusan, komunikasi dan kepercayaan dalam melakukan selling apapun. Karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup secara sendirian.

Setelah itu, saya dan kawan-kawan juga kembali membuat Business Model You dengan value-nya adalah passion kami dan customernya adalah customer dalam kegiatan selling saya dan kawan-kawan. Hal ini berguna untuk membangun kreativitas saya dan kawan-kawan dalam menjual. Saya dan kawan-kawan juga diajarkan untuk pandai dalam melakukan pendekatan dengan customer yang didatangi (prospek) dengan menceritakan yang enak dan menyenangkan baginya serta berbagi hal-hal yang positif.

And then, how do I feel about it?
Saya merasa kagum dengan pertemuan ini. Saya menjadi tahu harus melakukan apa lagi dalam kegiatan selling ini. Pada pertemuan ini juga saya dibuat merenung-renung tentang passion dan selling tersebut. Saya juga merasakan perlu melakukan perubahan selalu dengan evaluasi setiap aktivitas selling per minggunya.


   Finally, yang ketiga what are the things that I want to do differently (change)?
Perubahan yang saya akan lakukan demi menjadi seorang entrepreneur yang lebih baik dengan melakukan perubahan dengan evaluasi setiap aktivitas selling saya, mengubah pemikiran mengenai causal menjadi effectual, lalu membuat BMY yang baru lagi, dan berpikir postif serta berbagi hal yang postif dalam selling, lebih kretif lagi dalam menjual.

Semua itu diubah demi keberhasilan saya menjadi entrepreneur yang berjiwa entrepreneur yang professional, berintegritas, berinovasi, bekerja sama, dan berkepedulian. To Know, To Do, and To Be. Saya bisa. Demikian kisahku yang kudapat dari penyelaman laut entrepreneurship-1. Sekian dan thanks. Salam Entrepreneur.

                                                   oleh: Rado Chrisna S

6 comments:

  1. Keren dan memuaskan do...

    ReplyDelete
  2. Berguna dan bermanfaat.......

    ReplyDelete
  3. ini baru artikelnya entrepreneur... :D

    ReplyDelete
  4. Mantap bangetttt....

    ReplyDelete
  5. Di akpar jga kami mendapat pendididkan enterpreneurship

    Bersaing lah kita RADo nanti

    #Matius Waruwu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jgn bersaing tp bekerja sama membentuk networking

      Delete