Sunday, October 20, 2013

BASIC SELLING SKILL SEJENAK SEBELUM EKSPRESIKAN JIWA ENTREPRENEURKU MELALUI RAMBASAN SELLING PROJECT

Home » » BASIC SELLING SKILL SEJENAK SEBELUM EKSPRESIKAN JIWA ENTREPRENEURKU MELALUI RAMBASAN SELLING PROJECT



Pertemuan yang ke-6, bagaikan anak burung yang bersiap-siap untuk belajar terbang dan hidup secara mandiri. Begitulah yang terjadi di WBI, tempat saya belajar menjadi seorang entrepreneur. Sang guru memberikan basic selling skill sejenak sebelum saya dan kawan-kawan mulai pada saatnya untuk mengekspresikan jiwa entrepreneur saya dan kawan-kawan melalui rambasan selling project. Jiwa entrepreneur saya dan kawan-kawan akan diuji. Apakah saya dan kawan-kawan sudah benar-benar merealisasikan teori, ajaran, dan pengalaman dalam konteks entrepreneur yang di dapat dari sang guru yang telah mengetahui dan menguasai teori, ajaran dan sudah berpengalaman. Oke, langsung saja kita baca bersama-sama.
Pada 16 Oktober 2013, saya dan kawan-kawan dalam mata kuliah Entrepreneurship-1 mempelajari  entrepreneurship-1 khusus mengenai Basic Selling Skill untuk siap dalam Selling Project. Itu diajarkan oleh Bapak David Turnip. NB: Setiap mahasiswa WBI yang aktif bertanya dan menjawab akan diberi ‘bintang’ dari Bapak David Turnip.
 
So, what I learn today?
Dalam meeting-6 ini, materi yang dibawakan adalah tentang Basic Selling Skill. Dalam Basic Selling Skill, saya dan kawan-kawan ditanya “why selling?” Lantas, beragam jawaban yang kami berikan atas pertanyaan tersebut. Why selling?  Banyak variabel dari selling ini. Itu adalah kemampuan dan pemahaman kita kepada seseorang/konsumen. Kita semua adalah sales person sebab, pasti ada yang akan kita jual kepada orang kita tuju demi mendapat hasil yang didapat dari orang yang dituju tersebut. Bruce E Moses mengatakan bahwa, “everybody is a sales person. Selling themselves and their ideas continuously.”

Semua orang itu berbakat termasuk dalam selling bila ada kemauan. Seharusnya, selling skill dimiliki semua orang. Demikian juga dalam diri entrepreneur selalu menjual sendiri produk yang mereka ciptakan. Keterampilan entrepreneur sukses yang kita kenal dalam selling skill seharusnya perlu kita tanamkan dalam diri kita. Jika itu sudah ditanamkan maka, terbuktilah bahwa selling skill itu memang sudah dimiliki semua orang.
Pelajaran selanjutnya adalah mengenai Objectives of Selling. Objectives of Selling seingat saya berkaitan dengan trust and relationship. Kita sebagai entrepreneur harus dapat membuat orang-orang percaya kepada kita, agar hubungan kita dapat terjalin dengan baik dan berkelelanjutan. Bagi entrepreneur Trust and Relationship sangat penting dalam melakukan selling, karena hal itu berdampak pada aktivitas penjualan, lalu tidak sekedar untung, membutuhkan waktu, mengikuti etika, dan janji yang rasional (harga dan manfaat).

Selanjutnya, saya dan kawan-kawan WBI mempelajari tentang (IPP). Dalam bisnis, IPP adalah tahap-tahap dimana kita dapat mengetahui seseorang/konsumen sudah pada tahap apa dalam mengenali/memahami produk ataupun jasa. Misalnya saja, saat kita ditanya apa merk shanpo yang anda pakai. Maka, kita akan memberi jawaban secara cepat, karena merk shampo tersebut sudah merek top dalam pikiran kita (tahap love/loyality). Adapun tahap-tahap pada IPP adalah Awareness, Interest, Desire, Decision, Action, and Love/Loyality. Bila kita ingin selling, maka yang harus kita lakukan adalah memahami apa yang dibutuhkan ataupun diinginkan konsumen, lalu kita mengemasnya.

Kemudian, saya dan kawan-kawan diberi penjelasan mengenai apa itu selling. Selling is the face to face meeting with your prospect at the intention or buying level. Lalu, what do customers care about. Jawabannya Themselves -> Needs, Wants, and Desires. Setelah itu, what do customers buy. Jawabannya customers membeli sebuah solusi Selanjutnya, pertanyaan yang dihadapkan kepada kami adalah what you should know about your customers. Jawaban yang tepat adalah target-who are they-decision maker, needs, wants-what do you need to solve, value perception-their perceived value equation.

Dalam melakukan selling ada hal yang harus dilakukan sebelum selling yaitu, sell youself, know your product, know the value equation, know your competition. Dan juga kita harus mengetahu step-step dalam proses selling. Step-step proses selling itu yaitu, identify qualified potential customers (prospecting and qualifying), learn as much as possible about customer (pre approach), make a relationship (Approach), tell the product “story” and focus on customers benefits (presentation and demonstration), overcome customer objections (handling objection), ask for an order (closing), and to insure customer satisfaction and repeat business (follow-up). Itu lah langkah-langkah yang perlu kita ketahui dalam proses selling.

Dalam selling juga perlu planning. Adapun selling planning yang kami pelajari adalah sebagai berikut.
·      Who are your customers going to be?
·      Where are they located?
·      When do they decide to buy your product or service?
·      Why do they “need” your product or service?
·      How will you find them or they find you?
It’s about listening and understanding. You need to know your customers-really know them. You need insights and ideas that improve your customer relationship and deliver business results. You are looking for the “Aha!”

And then, how do I feel about it?
Meeting-6 ini, saya merasa senang dan beruntung bisa mempelajari Basic Selling Skill. Saya menjadi tahu pembahasan Basic Selling Skill itu seperti apa. Saya juga tidak menduga bahwa ada beberapa hal yang kulupakan dalam selling yang sebelumnya pernah saya lakukan. Beruntung saya dapat mengetaui bagaimana sebelum, berencana, sebenarnya dan seharusnya kita melakukan selling. Namun itu semua, butuh ketekunan belajar agar dapat memahami lagi dan praktek langsung agar menjadi lebih paham realisasi dari materi tersebut. Untung saja aka nada selling project.

 

Finally, what are the things that I want to do differently (change)?
Perubahan yang akan saya lakukan dalam basic selling skill adalah saya harus selalu bersikap empati kepada orang-orang. Hal itu penting untuk mengetahui psikologi customer kita. Saya juga harus memperbaiki cara selling saya sebelumnya dengan menerapkan atau merealisasikan ajaran/didikan yang sudah saya peroleh di meeting-6 ini. Hal itu berguna untuk mempersiapkan project selling yang akan dilakukan. Project selling ini adalah kesempatan untuk mengetahui seberapa besar pemahamanku mengenai basic selling skill ditambah dengan materi-materi dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Jika itu berhasil, maka keberuntungan akan ada padaku. Perubahan dalam hal-hal kecil juga harus dilakukan, karena hal-hal kecil yang perlu dirubahi ini adalah momentum untuk sampai ke hal yang besar. Semua perubahan yang akan kulakukan, aku sertai juga dala doa.
Semuanya itu dilakukan demi keberhasilan saya menjadi entrepreneur yang berjiwa entrepreneur yang professional, berintegritas, berinovasi, bekerja sama, dan berkepedulian. To Know, To Do, and To Be. Saya bisa. Demikian kisahku yang kudapat dari zona WBI. Saya sudah basic selling skill sejenak sudah selesai. Sekarang saatnya mengekspresikan jiwa entrepreneurku melalaui rambasan selling project yang akan dilaksanakan. Sekian dan terima kasih. See you.


                         by Rado Chrisna Sihaloho

3 comments: