Friday, September 20, 2013

MENYELAMI LAUT ENTREPRENEURSHIP-1 MENCARI MUTIARA SELF EFFECTUATION YANG BERHARGA

Home » » MENYELAMI LAUT ENTREPRENEURSHIP-1 MENCARI MUTIARA SELF EFFECTUATION YANG BERHARGA

Perjalanan selanjutnya di WBI (Wilmar Business Institute), seperti menyelami laut entrepreneurship-1 untuk mencari sebuah mutiara. Mutiara itu adalah self effectuation. Mari bersama-sama kita maknai keindahan bawah laut entrepreneurship-1 untuk menemukan mutiara itu.Pada 18 September 2013, kami mahasiswa WBI mempelajari entrepreneurship-1 khusus mengenai self effectuation yang diajarkan oleh Bapak David Turnip. NB: Setiap mahasiswa WBI yang aktif bertanya dan menjawab akan diberi ‘bintang’ dari Bapak David Turnip. Hehehe.

So, What I learn today?
Kami mempelajari self effectuation. Banyak yang di dapat dari pembelajaran mengenai self effectuation, yang pasti kita akan tahu apa yang membedakan entrepreneur dengan business man, lalu membangun pemahaman kita mengenai cara berpikir Causal dan Effectual, selanjutnya membantu proses self-discovery kita, kemudian membangun intensi untuk menjadi seorang entrepreneur, dan yang terakhir membangun framework awal entrepreneurial mindset kita dalam effectuation sekaligus kita dapat menerapkan lima prinsip effectuation
 



Menemukan makna dan menanamkan self effectuation di dalam diri kita membutuhkan beberapa hal yang harus dipelajari. Kami dihadapkan tiga gambar entrepreneur sukses yang ditampilkan kepada kami, yaitu Bill Gates (Microsoft), Mark (Facebook), dan Steve Job (Appel and Pixar). Lantas, kesamaan dari mereka bertiga itu apa? Kesamaannya adalah mereka sama-sama di drop out (do) dari universitasnya. Mengapa mereka melakukan itu? Karena mereka ingin fokus dan sudah paham pada tujuannya.Bill Gates adalah seorang visioner yang berhasil mewujudkan visinya. Ia mengatakan bahwa di masa depan, orang akan memakai PC (personal computer) sendiri. Padahal pada masa itu, komputer adalah barang mahal, dan banyak mengambil tempat/ruangan.

Tetapi, dengan penuh keyakinan Bill Gates berhasil mewujudkan visinya sehingga dia disebut seorang visioner. So, kami belajar bahwa seorang entrepreneur harus mempunyai visi.Dalam cuplikan video mengenai Steve Jobs kami belajar bahwa kita harus mencintai apa yang kita lakukan, connecting the dots yaitu apa yang kita lakukan/pelajari saat ini mungkin kelihatannya tidak ada hubungan, tetapi di masa yang akan datang, kita bisa melihat bahwa ternyata itu saling berkaitan dan semua yang kita pelajari ada manfaatnya dan ada hikmahnya yang akan kita peroleh. Jika kita ingin melakukan sesuatu, maka ingatlah kata-kata dari Steve Jobs yang mengatakan bahwa, “andaikan hari itu adalah hari terakhirmu, maka lakukanlah yang terbaik.

Entrepreneur memakai fase start up dan dapat lahir kembali dan cara berpikirnya adalah entrepreneurial thinking (effectual), sedangkan businessman lebih cenderung ke mature (pengelolaan bisnis) dan memakai cara berpikir managerial thinking (causal). Kami diajak untuk menghilangkan cara berpikir Causal dan memasukkan cara berpikir Effectual ke dalam mindset kami. Memang sih… penting Casual (cara berpikir manajerial) hanya digunakan saat tahap pengelolaan bisnis, tapi mengapa harus effectual?

Dari yang saya pelajari, Casual itu seperti timbal-balik atau sebab-akibat, dan terfokus pada goal. Misalnya, kita ingin membuat A maka yang harus dilakukan adalah B, jika dilakukan B maka yang akan dibuat adalah A. Hal ini ada, karena kita belajar dari history (masa lalu). Casual (cara berpikir manajerial) juga menjelaskan bagaimana mencari solusi suatu masalah yang dihadapi. Causal (cara berpikir manajerial) juga tidak atau belum dapat memprediksi masa depan (apa yang akan terjadi di masa yang akan datang). Namun, effectual fokus terhadap apa yang kita sukai, dan apa yang kita miliki. Jadi, untuk menjadi seorang entrepreneur bukan casual (berpikir manajerial) tapi effectual (entrepreneurial thingking). Cara berpikir Effectual adalah bagaimana dapat mencari rekanan yang tepat yang mau berkomitmen. Kami belajar bahwa alasan mengapa penting cara berpikir effectual adalah karena Five Principles Of Effectuation. Five Principles Of Effectuation adalah sebagai berikut.

1.   Bird-in-Hand
Saya diajarkan untuk mengetahui siapa saya (who you are), apa yang saya tahu  (what you know), dan siapa yang saya tahu (who you know). Contohnya, jika kita ingin membuat hujan duit, kita berangkat dahulu dari apa yang kita punya, apa yang kita ketahui, dan siapa rekan kita tahu. Saat kita ingin membuat hujan duit, saat diperjalanan membuat hal itu kita menemukan sesuatu yang kita sukai/sesuatu yang baru/sesuatu yang bermanfaat.  

2. Affordable Loss
 Saya diajarkan untuk mengetahui bahwa seorang entrepreneur akan mengambil risiko, tetapi hanya dengan ‘jumlah’ yang mereka ingin pertaruhkan. Contoh, Bapak Martua membuat proyek senilai 20 Milyar di daerah bagian Jawa, akan tetapi ada suatu masalah dari Kepala Daerah yang tak mengizinkan, padahal dana sudah habis 20 M dan kapal sudah berada dalam perjalanan menuju tempat proyek membawa keperluan untuk proyek tersebut.Namun, apa kata Bapak Martua kepada rekan/karyawannya? Dia berkata, “Ya sudah, tidak apa-apa saya rugi 20 M, itu jumlah yang sedikit, daripada kita tetap bertahan lebih baik saya pindahkan ke daerah di bagian Sumatera, toh, kalau kita bertahan disana, maka kerugian kita akan di atas 20 M.” Wah, prinsip kedua telah dilakukan oleh Bapak Martua. Hal itu patut kita ambil pelajaran yang berguna untuk menjadi seorang entrepreneur. Ingat, bahwa “Successful Entrepreneurs are not RISK MANIACS (GAMBLERS), it’s only that their AFFORDABLE LOSS is getting bigger and larger.”

3)   Crazy Quilt
Pelajaran yang diperoleh dari prinsip ini adalah mencari rekanan yang mau berkomitmen untuk melengkapi apa yang kita butuhkan serta membuat suatu “co-cretion”.



4.  Lemonade

Pelajaran yang diperoleh dari prinsip keempat adalah bagaikan lemon yang dibuang oleh banyak orang untuk aksi demonstrasi/protes, maka kita datang menangkap lemparan lemon tersebut dan membuatnya menjadi minuman. Contoh lain, Pfizer mengembangkan obat untuk penyakit jantung. Dalam perkembangannya justru tidak ada efek untuk penyembuhan penyakit jantung, tetapi menjadi obat yang sangat terkenal sekarang.

So, masa depan itu penuh dengan ketidakpastian, rencana yang telah dibuat dapat saja tidak berjalan sesuai harapan. Namun, disaat suatu rencana tidak berjalan akan muncul ide-ide dan rencana-rencana yang lain.



5. Pilot-in-the-Plane

Pelajaran yang saya dapat dari prinsip kelima yang diajarkan oleh Bapak David adalah bahwa entrepreneur itu seperti pilot yang memimpin penerbangan. Dia lah yang bertugas untuk melakukan penerbangan dan saat ingin turun dia juga lah yang mengendalikan. Mirip dengan seorang entrepreneur. Dia lah penentu yang memulai bisnis (Start Up) dan dia juga lah penentu lahir tidaknya suatu bisnis itu kembali (rebirth).



And then, How do I feel about it?

Saya merasakan bahwa selama ini cara berpikir saya casual, dan saya menjadi tahu bahwa effectual adalah yang harus ditanamkan dalam mindset seorang entrepreneur. Saya juga merasakan bahwa prinsip Effectuation harus ditanamkan dalam jiwa saya untuk menjadi seorang entrepreneur bukan businessman.



Finally, yang ketiga What are the things that I want to do differently (change)?

Perubahan yang saya akan lakukan demi menjadi seorang entrepreneur yang lebih baik dengan mengubah pemikiran mengenai causal menjadi effectual, lalu membuat gambar kesuksesan saya untuk saya lihat setiapkali saya bangun tidur yang berisi mau jadi apa lima tahun lagi, dan apa modal dan penghambat dalam diri saya. Dan juga tidak lupa untuk menanamkan dan melaksanakan prinsip-prinsip effectuation mulai dari hal yang kecil. Demi keberhasilan saya menjadi entrepreneur yang berjiwa entrepreneur yang professional, berintegritas, berinovasi, bekerja sama, dan berkepedulian. To Know, To Do, and To Be. Saya bisa. 



Demikian kisahku yang kudapat dari penyelaman laut entrepreneurship-1 dan telah berhasil mendapatkan mutiara yang berharga bagi pemantapan jiwaku sebagai seorang entrepreneur. Saya mengatakan, “Lima Tahun Lagi.. Pasti Menjadi Pemilik Restaurant Bintang Lima.” Saya sudah mendapatkan mutiara Self Effectuation. Hehehe. Sekian dan terima kasih.

2 comments: