Jejak kehidupan selanjutnya,
saya mendapat hal menarik lagi yang begitu bermanfaat bagi saya. Saya dapatkan
di WBI (Wilmar Business Institute) Medan. Hal menarik itu adalah membuat
seseorang dari ingin menjadi butuh. Mari kita maknai bersama-sama di dalam
kertas pasti mahir entrepreneurship-1
ini. Hehehe.
Pada 20 November 2013 dalam
meeting-11, kami mahasiswa WBI mempelajari entrepreneurship-1
khusus mengenai Offering yang diajarkan oleh Bapak Arifin.
Saya dan kawan-kawan mempelajari offering. Dalam offering ada beberapa
hal penting yang dipelajari seperti, mempelajari good dan service dalam
ekonomi yang mempunyai kesinambungan dalam melakukan selling. Lalu, di dalam
offering juga dipelajari bagaimana membuat offering.
Offering dibuat dengan mengetahui produk
yang kita jual.
Setelah itu, di dalam
offering saya dan kawan-kawan mempelajari Needs Vs Wants. Kolaborasi Needs dan
Wants adalah suatu keadaan atau situasi dimana seseorang membutuhkan atau pun
menginginkan sesuatu. Misalnya, saya membeli beras untuk makanan sehari-hari
otomatis saya membutuhkan beras untuk makanan sehari-hari saya (kebutuhan
pokok). Berbeda halnya dengan keinginan misalnya saya menginginkan rumah mewah
yang mempunyai tiga belas kamar. Berbicara tentang needs dan wants, manusia
juga mempunyai masalah dengan needs dan wants seperti orang-orang yang
mempunyai wants yang tak terbatas sementara sumber daya yang diinginkan terbatas.
Hal ini disebut dengan Scarcity:
an economic principle stating that because of limited resources, an economic
system cannot possibly produce all the goods and services that people want;
therefore, choices must be made about how the limited resources will be used (Consumer Economics & Education, Glencoe,
2003).
Pelajaran selanjutnya
tentang selling, kita sebagai seller juga harus mengetahui customer
kita. Kita harus memberikan alasan yang tepat kepadanya, kata-kata yang benar
kepadanya, waktu yang tepat kepadanya, emosi yang baik kepadanya, dan lagi-lagi
kepadanya kita berikan ketulusan hati. Makanya orang bilang pembeli itu raja.
:D
Lagi-lagi
selanjutnya…hehehe, dalam offering juga dipelajari tentang personal selling. Personal selling: occurs when a company
representative interacts directly with a prospect or customer to communicate
about a good or service. Aturan dalam personal selling juga ada antara lain
sebagai berikut.
1.
Personal
selling is more important:
– When a firm uses a push strategy.
– In business-to-business contexts.
– With inexperienced consumers who
need hands-on assistance.
– For products bought infrequently.
– When goods/services are complex or
costly.
2.
Cost
per contact is very high.
Dan
yang terakhir dipelajari dalam offering adalah The Creative Selling Process (TCSP). TCSP yang oke buanget mempunyai beberapa langkah-langkah antara lain
·
prospecting
and qualifying
·
the
pre-approach
·
the
approach
·
the
sales presentation
·
handling
objections
·
closing
the sale
·
the
follow-up
So, setelah mempelajari itu semua how do I feel about it? Saya merasa interesting dengan materi yang diajarkan tentang offering. Materi ini berguna untuk kemajuan project selling saya.
So, setelah mempelajari itu semua how do I feel about it? Saya merasa interesting dengan materi yang diajarkan tentang offering. Materi ini berguna untuk kemajuan project selling saya.
Finally, yang ketiga what are the things that I want to do differently (change)?
by Rado Chrisna S.
Mantap
ReplyDeleteIni bermanfaat bagi yang berjualan
ReplyDeleteKeren blognya do... :)
ReplyDeleteceritanya baguss...
ReplyDelete