![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqR1ubAR4LuX5HyW3-HPOXvcMpM4tPKzmnLXZzky1PiSAXJHqZoWJIgcmCq8VfgR6WU0AxTK5-NHhudoet7b4C1YkRFEsNWccBm38gcSGOzO5rxExjyYYPXBvfFuu4uncezD2NrGrWb75d/s1600/images1.jpeg)
pembelajaran ada beberapa poin penting yang harus ditaati pada saat Bapak David T. masuk ke ruangan kami seperti jangan terlambat, setiap hari rabu memakai business/batik dress (E-Day), dan kehadiran selama satu semester minimal 75%, dan lain sebagainya.
NB: Setiap mahasiswa WBI yang aktif akan diberi ‘bintang’ dari Bapak David Turnip. Hehehe.
NB: Setiap mahasiswa WBI yang aktif akan diberi ‘bintang’ dari Bapak David Turnip. Hehehe.
Banyak hal yang dapat dipelajari, dirasakan, dan ada yang harus dilakukan dari mata kuliah mengenai “Entrepreneurship-1”. So, yang pertama, What did I learn? Saya mempelajari dan juga memaknai beberapa definisi entrepreneur/entrepreneurship. Sekarang, saya mengetahui definisi entrepreneur/entrepreneurship sesungguhnya. Kemudian, pembelajaran selanjutnya adalah saya dihadapkan dengan sebuah gambar para entrepreneur di Indonesia. Kami disuruh untuk meniru tokoh entrepreneur dari Indonesia yang sudah ditentukan. Kebetulan kelompok saya meniru Bapak Karnil. Pembelajaran yang di dapat adalah bahwa meniru karakter orang itu susah. Maka dari itu, cintailah diri kita sendiri, dan jangan meniru hasil kerja orang lain, karena meniru bukanlah jiwa dari seorang entrepreneur. Pelajaran selanjutnya, mengetahui beberapa hal yang harus dimiliki seorang entrepreneur yaitu MASK (Mindset, Attitude, Skills, and Knowledge). Lalu kemudian, saya mempelajari mengenai risk (risiko). Hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi risiko adalah kenali dan kelola.
Selanjutnya, kami diajarkan bahwa seorang entrepreneur yang memulai bisnis/perusahaan akan melalui beberapa tahap, yaitu memulai, berkembang, mengelola, mati atau lahir kembali. Hal yang paling disukai entrepreneur adalah saat tahap start up (memulai) dan growth up (berkembang), karena entrepreneur memliki banyak ide dan inovasi, maka saat perusahaan atau bisnisnya sudah pada tahap ‘mengelola’ maka dia akan menjualnya dan memulai dengan inovasi ataupun ide yang baru yg akan dibuatnya lagi.
Bapak David juga mengajarkan bahwa bootstrap ( memanfaatkan apa yang ada) adalah hal yang paling sering dilupakan banyak orang dalam memulai/menjalankan bisnis juga jangan pernah takut akan kegagalan teruslah mencoba dan mecoba begitulah yang diajarkan. Selanjutnya, kami menonton cuplikan video dengan judul “Melawan 10 Mitos”.
Maka, poin-poin penting yang didapat dari cuplikan video tersebut adalah:
ü Entrepreneur bukan manusia super.
ü Mulailah dengan apa yang ada.
ü Pada saat dimana pun, seorang entrepreneur memiliki ide seperti shower (mengalir terus).
ü Berbisnis itu jangan dipikirkan profitnya.
ü Cook Creation (jangan takut ide kita dicuri).
ü Entrepreneur itu harus membangun networking.
ü Bisnis Plan yang di atas kertas bukan penentu dalam memulai bisnis.
ü Entrepreneur itu pandai berimprovisasi dan berinovasi.
ü Entrepreneur itu dibuat bukan dilahirkan.
Itulah kisah dimana saya mempelajari mengenai entrepreneur-1. Pelajaran yang saya dapat yang bagaikan suatu virus yang bernama entrepreneur-1 yang memiliki daya untuk menginfeksi jiwa saya.
So, yang kedua How do I feel about it? Saya merasakan bahwa persepsi saya mengenai entrepreneur ternyata ada beberapa yang berbeda dengan apa yang diajarkan.
Kini, saya mengetahui bahwa entrepreneur itu bukan dilahirkan tapi dibuat, entrepreneur juga harus memiliki MASK (Mindset, Attitude, Skills, and Knowledge), entreprenuer juga harus dapat mengenali dan mengelola risiko, dalam berbisnis juga harus ada Bootstrap (memanfaatkan apa yang ada) yang seringkali orang melupakan itu, dan yang disukai entrepreneur saat start up dan growth dalam membangun/memulai bisnis.
Kini, saya mengetahui bahwa entrepreneur itu bukan dilahirkan tapi dibuat, entrepreneur juga harus memiliki MASK (Mindset, Attitude, Skills, and Knowledge), entreprenuer juga harus dapat mengenali dan mengelola risiko, dalam berbisnis juga harus ada Bootstrap (memanfaatkan apa yang ada) yang seringkali orang melupakan itu, dan yang disukai entrepreneur saat start up dan growth dalam membangun/memulai bisnis.
Finally, yang ketiga What are the things that I want to do differently (change)?
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpW3icPmtLfqSTI-AkPFjqUnXkq_gJAKqQxIAa-sA_NgwRebusyVKbgr9N3bVlAakY_34w8Q1ZOwy880zpQc_5ZhgJ-cHGpbeyxLfSFO_TUdbx3SrEZ-VIx2Q-I3kaKdar7j7M9it7XoVT/s200/index.jpeg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Lki29lPYvEaSh-MA_p3HEmqZ4hS2TkoJ7Zzl0cJj0JMild6SL1acGYx0qX1iTWrvgyiHJ8JFt9kSMmLbgq7ziL7egIqkG6K1jSOwW9wQxPAh-uw7DdiGToGvFAgFA51OOdh0Qf6HotsC/s200/images.jpeg)
Thanks..ya
ReplyDeleteCerita yang menarik... :D
ReplyDeleteInteresting..
ReplyDeleteInteresting banget
ReplyDelete